Penyiraman tanaman mutlak untuk dilakukan pada awal
penyiraman. Sedangkan pada tahap penyiraman lanjutan, kegiatan ini dapat
dilakukan 2 hari sekali.Namun hal ini sangat tergantung dari banyaknya tanaman
cabai yang telah ditanam, jika tanaman cabai ditanam pada jumlah banyak maka
sebaiknya penyiraman dilakukan setiap hari namun penyiraman bisa dilakukan
selang- seling. Artinya penyiraman dilakukan hari pertama pada pagi hari dan
hari kedua dilakukan pada sore hari. Hal ini juga dilakukan berdasarkan kondisi
alam atau cuaca di sekitar. Pada musim hujan penyiraman dilakukan jika tanah
tampak kering.
Pada tahap ini penyiraman perlu untuk diperhatikan dan melakukannya
secara proporsional/sesuai dan tepat. Meskipun tanaman cabai pada usia ini
sudah cukup memiliki ketahanan, perlakuan yang berlebihan juga dapat menyebabkan
tanaman tersebut mati. Perhatikan juga kondisi yang ada disekitar, jika musim
kemarau frekuensi penyiraman boleh ditingkatkan. Artinya penyiraman dapat
dilakukan 2 kali pada pagi hari dan sore hari. Hal ini menjaga lahan tanaman
cabai yang tumbuh tetap mengandung air. Sebaliknya jika musim hujan, jangan
melakukan penyiraman dengan jumlah berlebihan.
2. pemupukan lanjutan
pemupukan |
Pemupukan susulan diperlukan untuk memaksimalkan dan
meningkatkan kualitas hasil panen. Pemupukan susulan dilakukan pada minggu ke 2
atau ke 3 setelah pemupukan awal. Selanjutnya pemupukan dilakukan setiap satu
minggu, dengan dosis yang sesuai.
Pemberian pupuk yang diberikan pada tanaman hendaklah dari
jenis pupuk organik cair yang mudah untuk diserap oleh tanaman. Cara pemupukan dengan cara disemprot atau pun disiramkan ke lahan secara merata. Pemberian pupuk
ini juga dapat dilakukan pada saat pemberian obat hama, jamur atau penyakit. Gunakan
pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, misalnya menggunakan pupuk perangsang
pertumbuhan akar, daun dan tunas baru. Selanjutnya bisa menggunakan pupuk yang
bisa meningkatkan mutu bunga dan buah.
Untuk pemilihan pupuk juga bisa diberikan dari jenis larutan
kotoran hewan (pupuk kandang)yang mungkin diambil dari kotoran ternak seperti
sapi, kambing, atau kelinci. Pemberian dosis juga perlu diperhatikan agar tidak
melebihi dengan anjuran atau aturan pabrik. Untuk pupuk yang berasal dari kompos
atau unsur hara atau dari sisa-sisa pembusukan tanaman tidak perlu membutuhkan
takaran yang spesifik. Karena zat-zat yang ada berasal dari pupuk kompos tidak
akan membahayakan tanaman.
Comments
Post a Comment